5 poin penting, review jurnal.
"Identifying challenges facing manufacturing enterprises toward implementing sustainability in newly industrialized countries" (Garbie, 2017)
Tantangan Strategis yang Paling Dominan
-
Perusahaan manufaktur di negara industri baru menghadapi tiga tantangan strategis utama:
-
Kurangnya literasi & kesadaran sustainability → manajer & pekerja masih minim pemahaman tentang konsep keberlanjutan secara holistik.
-
Globalisasi & isu internasional → perusahaan harus beradaptasi dengan regulasi, standar, dan tekanan pasar global yang semakin ketat terhadap praktik ramah lingkungan.
-
Strategi kompetitif → banyak perusahaan lebih fokus pada biaya murah dan efisiensi jangka pendek, bukan strategi bisnis jangka panjang berbasis keberlanjutan.
Ukuran Kinerja (Performance Measures) Kunci
-
Untuk menilai keberlanjutan manufaktur, indikator yang paling berpengaruh adalah:
-
Remanufacturing → penggunaan kembali, perbaikan, dan rekondisi komponen untuk mengurangi limbah.
-
Recycling → proses daur ulang material agar mengurangi penggunaan bahan baku baru.
-
-
Kedua ukuran ini dipandang sebagai driver utama dalam model ISM, artinya keberhasilan perusahaan dalam menerapkan sustainability banyak ditentukan oleh penerapan remanufacturing & recycling.
-
Drivers dan Barriers Implementasi
-
Faktor pendorong (drivers):
-
Tekanan global dari pasar internasional.
-
Regulasi & standar keberlanjutan.
-
Kesempatan menciptakan citra positif di mata konsumen.
-
-
Faktor hambatan (barriers):
-
Biaya awal implementasi yang tinggi.
-
Kurangnya tenaga kerja terampil & teknologi modern.
-
Minimnya dukungan regulasi & insentif dari pemerintah.
-
-
Dalam analisis IRP, drivers & barriers menempati peringkat tertinggi sebagai penentu keberhasilan implementasi sustainability.
-
Analisis dengan ISM & IRP
Artikel ini menggunakan dua pendekatan logis:
-
Interpretive Structural Modeling (ISM): Digunakan untuk memetakan hubungan antar faktor strategis (STs) dan ukuran kinerja (PMs). Hasilnya menunjukkan bahwa literasi keberlanjutan, globalisasi, dan strategi kompetitif adalah faktor dominan.
-
Interpretive Ranking Process (IRP): Digunakan untuk memberi peringkat antara strategi dan ukuran kinerja. Dari hasilnya, faktor drivers dan barriers (pendorong dan penghambat) keberlanjutan mendapat peringkat paling tinggi
-
Implikasi Praktis dan Nilai Penelitian
-
Memberikan kerangka analisis untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan tantangan keberlanjutan.
-
Membantu perusahaan menyusun strategi yang lebih adaptif terhadap tuntutan global.
-
Menunjukkan perlunya kolaborasi dengan akademisi agar wawasan keberlanjutan tidak terbatas pada isu lingkungan semata.
-
Menjadi dasar bagi industri untuk meningkatkan kesadaran internal, mengadopsi praktik berkelanjutan, serta memperkuat kerja sama lintas sektor (pemerintah, akademisi, dan masyarakat).
-
Komentar
Posting Komentar