Penerapan Awal Life Cycle Assessment (LCA) Berdasarkan ISO 14040 & ISO 14044

 Tujuan Studi (Goal)

Tujuan dari studi Life Cycle Assessment (LCA) ini adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh penggunaan botol plastik (PET) sekali pakai sebagai wadah air minum. Studi ini dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh tahapan dalam siklus hidup produk, mulai dari pengambilan bahan baku, proses produksi, distribusi, penggunaan oleh konsumen, hingga tahap akhir siklus hidup seperti pembuangan atau daur ulang.

Melalui studi ini, diharapkan dapat diketahui seberapa besar kontribusi botol plastik terhadap berbagai permasalahan lingkungan, seperti peningkatan emisi gas rumah kaca, pencemaran air dan tanah, konsumsi energi yang tinggi, serta timbulan limbah plastik yang sulit terurai. Selain itu, tujuan lain dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi titik-titik kritis (hotspot) dalam setiap tahapan siklus hidup botol plastik, sehingga dapat dirumuskan alternatif atau rekomendasi perbaikan, misalnya penggunaan material ramah lingkungan, sistem penggunaan ulang (reuse), atau peningkatan efisiensi daur ulang.

Hasil dari studi ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi produsen, pemerintah, dan masyarakat dalam mengambil keputusan terkait penggunaan kemasan plastik serta pengembangan kebijakan pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan.

Unit Fungsional

Unit fungsional yang digunakan dalam studi LCA ini adalah:

“1 liter air minum yang dikonsumsi menggunakan botol plastik PET berukuran 600 ml.”

Unit fungsional ini dipilih sebagai dasar perhitungan karena mewakili fungsi utama dari botol plastik, yaitu sebagai wadah air minum yang siap dikonsumsi. Untuk memenuhi kebutuhan 1 liter air minum, diperlukan sekitar dua botol plastik ukuran 600 ml. Dengan demikian, seluruh data input (bahan baku, energi, air, transportasi) dan output (emisi, limbah, dan sisa produksi) akan dihitung berdasarkan jumlah botol yang digunakan untuk memenuhi unit fungsional tersebut.

Penetapan unit fungsional ini bertujuan agar hasil analisis lebih terukur, dapat dibandingkan dengan alternatif lain (misalnya botol kaca atau botol isi ulang), dan relevan dengan pola konsumsi air minum masyarakat sehari-hari.

Lingkup Studi (Scope)

Lingkup studi dalam analisis ini menggunakan pendekatan cradle-to-grave, yaitu mencakup seluruh tahapan siklus hidup produk botol plastik, mulai dari tahap awal hingga tahap akhir. Tahapan yang dianalisis meliputi:

·       Ekstraksi dan produksi bahan baku
Minyak bumi dan gas alam digunakan sebagai bahan dasar untuk memproduksi plastik jenis PET (Polyethylene Terephthalate). Proses ini memerlukan energi yang besar dan menghasilkan emisi gas rumah kaca.

·       Proses manufaktur botol plastik
Bahan PET dilelehkan dan dicetak menjadi bentuk botol. Tahapan ini juga menggunakan energi listrik, air, dan menghasilkan limbah industri.

·       Proses pengisian air dan penyegelan botol
Botol yang telah dicetak diisi dengan air minum, kemudian disegel dan diberi label. Proses ini melibatkan penggunaan mesin, energi listrik, serta bahan tambahan seperti label plastik dan lem.

·       Distribusi dan transportasi
Botol air minum yang sudah dikemas didistribusikan ke toko-toko atau konsumen menggunakan kendaraan bermotor. Proses ini menghasilkan emisi karbon dari bahan bakar fosil.

·       Tahap penggunaan oleh konsumen
Air dikonsumsi, dan botol umumnya langsung dibuang setelah satu kali pemakaian.

·       Tahap akhir siklus hidup (End-of-Life)
Botol plastik dapat berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), dibakar (incineration), atau didaur ulang. Jika tidak dikelola dengan baik, botol plastik dapat mencemari tanah, sungai, dan laut selama ratusan tahun.

Batas sistem (system boundary) dalam studi ini mencakup semua proses utama yang berkaitan langsung dengan produksi dan pemakaian botol plastik. Namun, batas sistem tidak mencakup pembangunan pabrik, produksi mesin, dan aktivitas lain di luar fungsi utama botol sebagai wadah air minum. Hal ini dilakukan untuk menjaga fokus studi tetap pada siklus hidup produk botol plastik itu sendiri.

Diagram sistem dan batas sistem



Investaris awal Input-Output utama


Tahap

Input Utama

Output Utama

Ekstraksi bahan baku

Minyak bumi / gas alam, air, energi untuk pengeboran & pemurnian

Bahan baku plastik (ethylene, paraxylene), emisi CO₂, limbah cair & padat

Produksi (pembuatan botol)

Resin PET, air pendingin, energi listrik, panas, mesin injection & blow molding

Botol plastik kosong, panas buangan, sisa potongan plastik, emisi ke udara

Distribusi

Bahan bakar kendaraan, tenaga kerja, kendaraan pengangkut

Emisi transportasi (CO₂), polusi udara, kehilangan energi

Penggunaan

Botol berisi air minum, aktivitas konsumsi konsumen

Botol kosong, sisa air, limbah plastik

Pengelolaan limbah

Botol bekas, energi proses daur ulang, air pencucian

Biji plastik daur ulang, limbah residu, emisi pembakaran (jika dibakar) / plastik tersisa di TPA


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Efisiensi ke Keberlanjutan: Sebuah Renungan tentang Tugas Insinyur Industri

Hubungan Manusia, Teknologi, dan Alam dalam Sistem Industri Laundry Kiloan