Refleksi Pribadi Gaya Hidup Berkelanjutan



Belakangan ini, saya mulai sering mendengar orang membahas soal gaya hidup ramah lingkungan. Awalnya saya tidak terlalu memikirkan hal itu karena merasa kehidupan saya biasa-biasa saja. Tapi lama-lama saya jadi penasaran, sebenarnya kebiasaan saya sehari-hari itu sudah termasuk peduli lingkungan atau belum? Dari cara saya belanja, pergi ke suatu tempat, sampai memakai listrik di rumah, semuanya ternyata bisa berdampak pada bumi. Jadi, saya mencoba mengecek lagi kebiasaan saya dari tiga sisi: bagaimana saya membeli barang, bagaimana saya bepergian, dan bagaimana saya memakai energi.

Konsumsi

Jika saya menilai kebiasaan konsumsi diri sendiri, saya merasa sudah mulai belajar untuk hidup lebih sadar lingkungan meskipun belum sepenuhnya konsisten. Saya biasanya berpikir dua kali sebelum membeli barang, terutama yang sifatnya hanya keinginan sesaat. Namun, dalam hal makanan, saya masih sering mengutamakan kepraktisan sehingga memilih produk yang dikemas plastik atau styrofoam. Untuk memperbaiki hal ini, saya ingin mulai membiasakan diri membawa alat makan dan botol sendiri agar tidak terlalu bergantung pada kemasan sekali pakai.

Transportasi

Dalam mobilitas sehari-hari, motor masih menjadi pilihan utama karena lebih cepat dan fleksibel. Saya tahu bahwa penggunaan kendaraan bermotor terus-menerus menyumbang emisi, tapi untuk saat ini saya belum sepenuhnya bisa beralih. Sebagai gantinya, saya mencoba untuk berjalan kaki jika jaraknya masih bisa ditempuh tanpa kendaraan. Selain itu, jika bepergian bersama teman, saya lebih memilih untuk pergi bersama dalam satu kendaraan agar lebih efisien.

Energi

Kesadaran saya terhadap penggunaan energi sebenarnya sudah cukup baik, meskipun kadang masih ada kelalaian kecil. Saya selalu berusaha mematikan lampu dan perangkat elektronik setelah digunakan, tetapi masih sering lupa mencabut colokan charger atau membiarkan kipas menyala meski sudah tidak dipakai. Saya tahu kebiasaan seperti ini terlihat sepele, namun jika terus dibiarkan tentu memberi dampak terhadap pemborosan energi.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, saya masih berada dalam proses membangun gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Saya belum sempurna, tetapi setidaknya saya sudah mulai memikirkan dampak dari setiap tindakan kecil yang saya lakukan. Ke depan, saya ingin lebih disiplin membawa perlengkapan pribadi, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor untuk jarak dekat, dan lebih teliti dalam menggunakan listrik serta air. Saya percaya perubahan tidak harus drastis, yang penting dilakukan secara konsisten

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Efisiensi ke Keberlanjutan: Sebuah Renungan tentang Tugas Insinyur Industri

Hubungan Manusia, Teknologi, dan Alam dalam Sistem Industri Laundry Kiloan